Mengulas Kisah di Balik Tarik Kecak

Tari Kecak merupakan tarian daerah khas Bali yang sudah dikenal dengan baik bukan hanya di dalam negeri, namun juga oleh mancanegara. Keindahan tarian dan kekompakan yang ditunjukkan oleh para penarinya membuat siapa pun yang menyaksikannya berdecak kagum karenanya.

Tahukah kamu kalau tari Kecak menyimpan cerita yang sangat menarik untuk disimak?

Di dalam buku karya Jelly Eko Purnomo, S.Pd & Zefri Yandra, S.Pd yang berjudul Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10, disebutkan kalau penari dalam tari kecak berjumlah dua puluh orang dan menjadi tarian dari prosesi keagamaan Hindu di Bali.

Tari Kecak merupakan tarian Sang Hyang, tari yang penarinya akan kerasukan roh, sehingga digambarkan sebagai jembatan untuk melakukan komunikasi dengan para dewa atau juga pengusir roh jahat.

Walaupun gerakan yang ada di dalam tari kecak cukup monoton karena hanya didominasi dengan sikap duduk, gerakan tanpa variasi, dan pengiringnya adalah suara dari para penarinya.

Gerakan tari kecak adalah para penari slot online duduk melingkar lalu mengangkat tangan mereka di atas kepala dan digerak-gerakkan sambil para penari meneriakkan “cak cak cak”.  

Tari kecak sendiri mengisahkan mengenai kisah Ramayana bersama dengan kera pembantunya, Hanoman, untuk menyelamatkan Shinta pujaan hatinya.

Di dalam tarian ini ada beberapa pemain yang memerankan tokoh, seperti Rama, Rahwana, Shinta, Hanoman, dan juga Sugriwa.

Pencipta tari kecak adalah seorang seniman asal Bali yang bernama Wayan Limbak. Ia menciptakan tari Kecak sektar tahun 1930-an, di mana ia mengenalkan tari Kecak sampai ke luar negeri bersama dengan seorang pelukis asal Jerman yang bernama Walter Spies.

Meski pun di dalam tarian ini tidak ada musik pengiring dan gerakan cenderung monoton, namun tari kecak dinilai memiliki nilai seni yang tinggi. Setiap gerakan yang penarinya lakukan selalu berirama dan inilah yang memberikan nilai seni yang tinggi.

Tarian ini juga menunjukkan rasa kepercayaan kepada tuhan, di mana digambarkan dengan kisah Rama yang mempercayai kekuatan tuhan untuk menolongnya. Tari kecak ini juga dipercayai merupakan ritual yang dilakukan untuk bisa mendatangkan dewi yang bisa mengusir penyakit dan juga melindungi para warga agar terjauh dari kekuatan jahat.